Hukuman dengan Brozen Bull ini dilakukan dengan cara memasukan korban kedalam perutnya dan dikunci dari luar (biasanya lidah mereka dipotong terlebih dahulu), setelah itu akan dibakar kayu dibawah perutnya sehingga memanaskan Banteng Perunggu tersebut. Korban yang ada didalamnya tentunya dapat anda bayangkan bagaimana bentuknya. Teriakannya akan berubah menjadi lenguhan seekor banteng yang marah dengan mengeluarkan asap dari hidung dan mulut Banteng perunggu tersebut.
Untuk membuktikan hasil karya Perillos tersebut, Phalaris memerintahkan agar Brazen Bull tersebut diuji pada Perillos sendiri. Ketika Perillos masuk, ia langsung terkunci dalam, dan api itu dinyalakankan, sehingga Phalaris bisa mendengar suara teriakan Perillos dari dalam Brazen Bull ciptaannya sendiri. Ketika Perillos hampir tewas didalam Brazen Bull tersebut, Phalaris membuka pintu dan mengeluarkannya. Setelah terbebas dari banteng, Perillos berfikir akan mendapatkan hadiah yang layak dari karyanya. Tetapi ternyata Phalaris membawa Perillos keatas bukit dan melemparkannya sehingga dia pun tewas. Phalaris sediri dikabarkan telah tewas dalam Brazen Bull tesebut ketika ia digulingkan oleh Telemachus, nenek moyang Theron.
Bangsa Romawi tercatat sebagai satu pengguna metoda eksekusi ini untuk membunuh beberapa orang Yahudi, dan juga beberapa penganut Kristen. Kisah yang menonjol adalah eksekusi Saint Eustace, yang dipanggang bersama istri dan anaknya oleh kaisar Hadrian. Begitu juga dengan Saint Antipas yang dieksekusi pada tahun 92 M oleh kaisar Domitian. Perangkat ini masih digunakan sampai 2 abad kemudian oleh Kaisar Diocletian.
Peraturan berkomentar :
- Berkomentarlah dengan relevan sesuai artikel.
- Gunakanlah bahasa yang sopan dan baku.
- Dilarang menggunakan link hidup.
- Dilarang menghina dan mencela.
- Dilarang SPAM!
- Dilarang mengandung unsur SARA!
Jika ada yang melanggar, komentar akan langsung saya hapus.
Terima Kasih Telah Berkunjung ^_^
EmoticonEmoticon